Kebaya Jati Diri Wanita Indonesia
Kebaya Jati Diri Wanita Indonesia
Penulis: Sita Aulliya
Sebagai wanita yang terlahir bersuku Jawa, tentunya bisa berkain dan berkebaya selalu membuatku merasa bangga.
Dalam banyak kesempatan, seringkali saya memilih kebaya klasik yang menonjolkan sisi keanggunan seorang perempuan.
Secara filosofi bentuk kebaya yang menyesuaikan bentuk tubuh pemakainya, adalah gambaran bahwa wanita harus bisa menyesuaikan diri dimanapun dia berada.
Tetap menjaga kesahajaan, luwes dalam kehidupan dan berbudaya demi terciptanya kesejahteraan bersama.
Karena majunya suatu bangsa, tergantung dari kecerdasan para wanitanya.
Wanita dalam bahasa Jawa (gothak gathik gathuk) bisa diartikan "Wani Nata" atau berani menata. Dari lingkup terendah saja, sebagai kepala rumah tangga, seorang wanita dituntut untuk bisa menata/mengatur keperluan keluarga dengan cerdas dan bijaksana.
Dari sisi itulah, marilah bersama kita wujudkan kesejatian wanita Indonesia dengan keberanian untuk menata jiwa dan jati diri secara cerdas dan tidak keluar dari pakem dan norma.
Bagaimana caranya?
Membangun kepercayaan diri dan menggali potensi diri secara positif dalam bidang apapun. Karena di era modernisasi yang penuh kemudahan, kesempatan untuk maju dan mencari ilmu sangat mudah didapatkan.
Ketika kita sudah mampu mengenali diri kita sendiri, maka arah tujuan yang hendak dicapai sudah pasti kita ketahui.
Bila kita sudah memilih dan memutuskan untuk menunjukan kesejatian wanita Indonesia yang mandiri, maka kita harus konsisten menjaga perilaku dalam menjaga pun melestarikan budaya Nusantara.
Sekali lagi saya tekankan, sebagai sesama wanita Indonesia yang bercita-cita tinggi untuk menjaga kemurnian warisan budaya leluhurnya, mari terus gali potensi diri sesuai bakat dan kemampuan yang dimiliki.
"Jangan khawatir bila mereka tidak mengakui, tetapi tunjukkan kepada mereka bahwa kita layak diakui"
Rahayu ... Rahayu ... Rahayu
#Kebaya
#Unesco
Lisse, Nederland
13-08-2023
Komentar
Posting Komentar