Bapak


 ~ Bapak~


Bapak,

Dilenganmu yang kekar 

Dulu, tempatku bersandar 

Sesekali kau lepaskan tanganmu 

Agar kuberani melangkahkan kakiku

Kemudian tapak itu kian laju

Hingga bisa berlari tanpa jemu

Kau tersenyum sambil berkata

"Sejengkal langkah adalah awal panjangnya perjalanan"


Bapak,

Kala itu hujan turun membasahi bumi

Gigil dan dingin menyelimuti

Lalu tanganmu mendekap kami

Meski ibarat dari ranting basah, tetap kau nyalakan api

Dengan pijar yang tak pernah mati

Kau tersenyum sambil berkata

"Kehangatan tak selalu dari yang menyala"


Bapak,

Lalu, muncul lengkung pelangi

Diujung kaki langit setelah hujan usai

Kau sentuh dagu kami agar tegak berdiri 

Untuk melihat betapa besar kuasa Illahi

Untuk menyaksikan perbedaan rupa yang serasi

Sebelum keindahan warna itu pergi 

Kau tersenyum, sambil berkata 

"Kelak kau akan mengerti"


Bapak,

Lalu rembulan bertandang 

Dari terang yang beranjak petang

Kau gelar tilam bantal dan selendang

Lalu kau biarkan mata kami terpejam

Seperti malam yang merangkak hitam

Dengan setia matamu terjaga 

Menunggui kami yang terbuai dalam lena 

Kau tersenyum, sambil berkata

"Bermimpilah dalam tidurmu Nak, tetapi raihlah dalam nyatamu"


Bapak, ... kaulah pemilik rinduku ❤❤❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terompah Kyai Ngabdulah

Randha Bingung #8

Sukarni #5