Budak Nafsu Ibu Kost
"Budak Nafsu Ibu Kost"
Part1
"Mari masuk mas,"
"Kalandra, panggil saja Andra," sambungku ketika melihat wanita sepantaran tanteku itu sedikit kebingungan untuk mengingat namaku.
"Ohhh...iya, maklum banyak sekali anak-anak yang keluar masuk di rumah kost tante, jadi saya sering bingung untuk mengingat namanya," jelasnya dengan suara renyah dan senyum yang ramah.
"Gila, boleh juga boddy wanita ini," batinku ketika mengikuti langkahnya saat menunjukkan kamarku. Kaki jenjang dan bokongnya tampak nyata dalam balutan dress ketat berbelahan dada rendah.
Jujur darah kelelakianku sedikit menghangat melihat pemandangan yang cukup menggairahkan di depan mata.
"Ini kamarmu mas, dilantai dua ini ada delapan kamar tidur dan dua kamar mandi untuk kalian gunakan bersama. Saya hanya menyewakan kepada laki-laki. Ada beberapa orang kantoran dan juga mahasiswa seperti kamu." Paparnya sembari membukakan pintu kamar.
Sebuah kamar yang cukup besar lengkap dengan isinya. Rapi dan bersih.
"Ohhh iya, kalau mas Andra butuh apa- apa jangan sungkan untuk menghubungi saya. Bisa kirim pesan atau langsung bicara sama saya. Kamar saya di lantai bawah, sengaja saya buat terpisah dari rumah induk bisa menikmati indahnya malam kalau lagi jenuh," jelasnya panjang lebar tanpa kutahu kemana arahnya.
Karena jujur saja, aku menemukan rumah kost ini melalui media sosial dan kebetulan lokasinya tidak jauh dari kampusku.
Dan secara harga juga masih standart dan bisa kututup dengan penghasilan tambahanku sebagai guru privat piano.
"Maaf tante Ve,... saya tidak bermaksud," terbata dan sedikit kikuk ucapku ketika terpergok mataku sedikit terpaku memandang dada besar perempuan itu.
"Kau menyukainya Andra?" Ucapnya seraya mengelus lenganku.
"Gusti Allah.... batinku berdebar ketika tangan itu begitu lembut menyentuh kulitku."
"Aku suka dengan bulu rambutmu juga exotiscnya kulitmu," rabanya mulai nakal menjalar ke balik T-shirt ku.
"Tante,...Tante Ve,... jangan, nanti ketahuan teman- teman," ucapku berusaha menahan kegenitannya.
"Kalau kau takut ketahuan, datanglah ke kamarku nanti malam," ucapnya lembut sembari menuntun tanganku ke arah dadanya.
Dheeeg,.....rasanya seluruh darahku membara ketika tanganku mendarat di atas payudaranya. Entah kekuatan apa yang menuntun tanganku untuk menyelinap kebalik blusnya lalu meremasnya.
"Eheeeem....tiba-tiba terdengar seseorang sengaja terbatuk demi memberikan tanda kepada kami yang sedang berasik masyuk.
"Ehhh... kau Ben, tumben pagi pagi sudah sampai sini," sambut tante Ve dengan santai.
Sementara aku masih bingung menaruh muka dan manata sikapku.
"Gila...gila,"..rutuk batinku antara malu dan nafsu. Ahhh...entahlah
Cek ombak dulu gaest.
Kalau rame ntar lanjut ke arah yang lebih panas lagi.
BERSAMBUNG
Komentar
Posting Komentar