Cerita dari Beranda
~Cerita Dari Beranda~
#Kisah
#Dari
#HalamanRumah
Sejak tahun 2009 aku membangun sebuah rumah dengan lokasi yang sangat strategis pun halaman yang sangat luas.
Dari rumahku fasilitas publik sangat mudah dijangkau. Dari kebutuhan pakaian, makanan, kesehatan bahkan sampai urusan surat menyurat dengan kantor pemerintahan pun tidak ada kesulitan. Semua tergantung isi dompetnya. Untuk urusan transportasi jangan ditanya, semuanya lancar jaya. Tergantung kendaraan yang dikendarainya.
Pokoknya intinya saat itu aku bahagia sekali dengan rumah baruku, bahkan aku sangat betah untuk tinggal disana berapapun lamanya.
Namanya juga rumah baru, tentu saja semuanya masih baru. Lingkungannya dan juga para penghuninya. Apakah lingkungan yang aman?
Apakah tetangga yang ramah dan menyenangkan?
Jadi secara pribadi akupun juga perlu beradaptasi. Karena untuk mengenal semua itu juga butuh waktu.
Aku jadi ingat kejadian ketika awal mula menjadi penghuni baru.
Entah karena percaya atau memang bodoh saja, dengan sengaja kubuka semua pintu dan jendela sehingga semua orang bisa masuk dan bertamu atau sekedar mengintip ke dalamnya. Anehnya aku enjoy dan santai saja, hingga kejadian tak mengenakan hati terjadi.
Seorang pengintip yang lewat tiba tiba melemparkan kotoran ke halaman rumahku ketika aku sedang bepergian.
Untung saja sebelum baunya menyebar kemana-mana, aku sudah datang dan segera kubersihkan kotoran itu hingga busuknya hilang. Dari pengalaman itu, aku menjadi lebih waspada. Pintu dan jendela selalu kukunci. Bahkan untuk teman yang datangpun sengaja kupilih dan kuseleksi. Meski seringkali masih sengaja kubuka pintu jendela karena aku yakin akan aman-aman saja.
Sssst,....dari beranda rumahku ini seringkali aku bertemu dengan tetanggaku. Para penghuni yang mungkin sudah tinggal lebih lama atau mungkin juga baru seperti aku.
Ada banyak dari mereka ternyata adalah teman-teman lamaku. Tentu saja bentuk dan rupa mereka juga berubah dimakan waktu.
Ada yang semakin subur ada pula yang biasa saja. Ada yang terlihat trendy dan sexy tetapi ada pula yang terlihat biasa saja bahkan lebih tua dari usianya. Tetapi tak mengapa, bukankah semua orang sudah punya garis hidupnya?
Ada pula orang-orang yang baru kukenal dan baru kutahu.
Yang pasti para tetanggaku ini mempunyai karakter yang berbeda dan lucu-lucu menurutku.
Ingin tahu kelucuan mereka?
Persis di depan rumahku, tinggal seorang duda lumayan tampan. Masih muda, usianya sekitar 40an. Hobbynya tebar pesona kepada setiap perempuan. Jangan tanya soal keramahannya. Ramah luar biasa.
Dia bisa menjadi teman bagi siapa saja. Tua muda, pria wanita, miskin kaya selalu merasa nyaman berkenalan dan berteman dengannya.
Tak sedikit para wanita itu tergila-gila dan ingin dijadikan istrinya. Tetapi yaaaa....semanis manisnya tetanggaku itu bersikap, aku tahu bagaimana sebenarnya dia itu. Seringkali dari halaman rumahku, kulihat dia berganti- ganti membawa wanita untuk menginap dirumahnya.
Tidak masalah bagiku, toh tidak merugikanku.
Yang lucu adalah ketika melihat para wanita itu bertengkar dan adu mulut didepan rumahku.
Seru!!!!
Diseberang jalan tak jauh dari rumahku, tinggal pula seorang janda. Usianya kira- kira sebaya denganku. Awalnya aku sedikit canggung. Karena tiap kali berjumpa pasti berbicara soal agama ditambah pula tampilannya yang berkerudung. Semula kukira dia wanita soleha dan pasti tinggi ilmu agamanya, ternyata aku salah duga.
Karena seringkali kulihat dia pergi dengan dijemput lelaki yang berbeda beda. Bisa juga mereka saudaranya, tetapi ketika ada seorang wanita yang datang melabrak kerumahnya. Dan berteriak-teriak bahwa dia telah selingkuh dan merebut suaminya, maka hebohlah seluruh penghuni disekitarnya. Dan aku adalah orang yang tetap melihat dengan sudut pandangku.
Lucu dan masa bodoh dengan semua itu!!!!
Agak seberang lagi, ada ibu-ibu yang boleh kubilang lugu. Dia suka sekali memujiku.
Baju, sepatu, tas, make-up sampai apapun yang kupakai tak luput dari matanya untuk menilai lalu mengomentari.
Aku hanya senyum saja ketika mendengar pujian darinya. Meski semua itu biasa saja. Tak ada barang mahal dan mewah yang kukenakan. Tetapi kalau aku merasa suka dan nyaman bagiku itulah kepuasan.
Yang membuat sedikit gerah adalah ketika tanpa sungkan, dia suka meminta barang-barang milikku itu. Entah hanya basa basi atau sungguhan yang pasti permintaannya itu seringkali membuatku tak nyaman.
"Ehhh....mbak, kalau sudah tidak dipakai boleh nggak tasmu dan bajumu ini buat aku, boleh yaaa mbak."
Ndremis!!!!
Ada lagi satu, ibu-ibu yang katanya tinggal agak jauh dari rumahku. Tetapi hampir tiap saat berjalan dari pintu ke pintu (yang bersedia disinggahinya) sambil membawa aneka berita yang seringkali sangat tidak penting bagiku. Mulai melihat kucing kecemplung parit, mahalnya harga baju dalam seorang artis, masakannya yang keasinan, bahkan soal mertuanya yang katanya kaya raya dengan niat banget dikabarkan kepada siapa saja yang ditemuinya.
Dengan orang ini aku harus hati-hati, melihat gelagat dan kebiasaanya rasanya tidak menutup kemungkinan akupun bisa menjadi bahan gunjingannya.
Dalam sehari dia bisa membawa dua belas kali berita yang berbeda isinya.
Bagiku ini gila!!!!
Nah,ini sedikit lucu.
Tetanggaku yang tinggal di belakang rumahku ini sebenarnya orangnya baik dan ramah. Tetapi entah kenapa dia sangat tidak percaya diri dan pemalu. Seringkali aku melihatnya duduk dibalik jendela menyembunyikan tubuhnya dan hanya menampakkan sebagian wajah yang ditutup dengan rambutnya, dia selalu menyapa dengan senyumannya.
Suatu ketika aku melihatnya sedang menjemur baju, dan ternyata ukuran badannya memang agak terlalu subur bahkan kelihatan sangat makmur. Tetapi kenapa harus malu?
Bukankah untuk menjadi gemuk atau langsing itu pilihan. Pingin langsing ya olah raga dan atur pola makan. Bukan berdiri dibalik jendela untuk sembunyikan badan.
Kasihan!!!!
Tak jauh dari rumahku, ada sebuah toserba. Meski tak seberapa besar tetapi cukup ramai pembelinya. Bila ada sesuatu yang kebetulan lupa kubeli, biasanya kesanalah aku pergi.
Tetapi ada hal yang membuatku sering merasa tak nyaman. Kamu tahu kenapa? Disana sering ada sekumpulan tetanggaku yang saling bermusuhan dan sukanya rasan-rasan. Aduuuh, aku paling malas berurusan dengan yang beginian!!!
Yang paling asyik adalah tetangga persis sebelah rumah. Suaranya merdu sekali. Seringkali dia membuat pentas didepan rumahnya untuk menghibur teman-temannya.
Aku yang kebetulan tinggal berdekatan otomatis juga mendapat hiburan.
Gratis pisan!!!
Disebelah penyanyi ini, ada seorang penari yang juga pintar memasak. Orangnya baik, humoris dan ramah. Sering memberi makanan hasil olahannya kepada tetangga Kiri kanan. Sering pula membuka pentas tari di podium yang sengaja dibangun di halaman rumahnya.
Kalau sudah begini, banyak warga yang datang untuk menikmati tariannya.
Sambil bersorak gembira, atau bahkan ikut berlengga- lenggok dengannya.
Menggembirakan semuanya!!!!
Dan begitulah sedikit ceritaku dari para tetangga di lingkungan rumahku.
Ada yang sombong ada yang songong.
Ada yang terpelajar ada yang liar.
Ada yang kaku ada yang lucu.
Ada yang kesannya ugal-ugalan tetapi orangnya sangat mengasyikan.
Ada yang suka kotbah memberi ceramah seolah dia yang paling ahli ibadah.
Ada yang suka pamer dengan menaruh bungkus barang barang yang baru dibelinya lalu menaruh dihalaman rumahnya. Bahkan tanpa malu sengaja menaruh barang barunya didepan pintu.
Biar orang yang lewat pada tahu.
Pokoknya campur aduk menjadi satu!!!
Ohhh iya, hampir semua penghuni disini mempunyai halaman rumah yang luas sekali.
Mereka juga bebas mau berbuat apa saja disana. Merekapun juga bisa melihat dan menilai karakter tetangganya yang berbeda-beda.
Mungkin para tetanggaku juga sedang menilaiku.
Sebagai seorang wanita yang kemayu.
Atau sebagai penyair yang halu.
Ahhh....terserahlah para tetangga menilaiku seperti apa, asal tidak merugikan sesama.
Nah...para tetangga, silahkan menilai sendiri- sendiri karakter dan watak tetanggamu.
Sssst.....tak kasih tahu yaaa, kalau dibilang pemilih. Aku orang yang memang sangat pemilih. Tetapi ada lebih dari 950 orang yang ingin menjadi tetanggaku.
Bagaimana menurutmu?
Silahkan menulis sesukamu😀😀😀
Komentar
Posting Komentar