Lelaki itu adikku

 ~Lelaki Itu Adikku~


Keduanya adalah adik kandungku. Mereka memiliki dunia yang hampir sama. Musik dan Seni adalah bagian dari hidupnya. Secara karakter mereka berbeda. Ipunk Rimba Raya lebih rame tetapi berantakan. Tidak pernah membuat batasan dalam hidupnya. Semua dijalani dengan happy and take easy.

Kalau Nur Bayan lebih rapi, tenang beraturan. Menjalankan ritme hidupnya dengan prinsipnya yang kadang sulit ditebak kemana arahnya. Tetapi keduanya memiliki kedekatan yang sama denganku. Secara bobot dalam percakapan si Ipunk lebih ringan dan semau-mau gue. Sedangkan si Inung lebih menjurus ke hal-hal yang berkonsep dan bertujuan dengan matang.

It's okey....keduanya memang beda, tetapi kerja samanya luar biasa, yang inung lebih ke pemberi inspirasi dan si Ipunk bagian eksekusi.


Untuk bermusik, keduanya mempunyai kemampuan yang sama. Meski ada kelebihan dan kekurangan di masing-masing. Tetapi dengan darah seni dari darah yang sama, justru perbedaan itu bisa menciptakan satu harmoni yang indah.

Ipunk Hutan Hujan lebih dulu mengenal dunia musik karena pergaulan dan ketertarikannya sejak kecil memang tidak jauh dari seni musik. Sedangkan Nur Bayan yang sejak kecil sering ikut Masnya ke studio untuk latihan ngeband ala ndeso (sorry broer πŸ™πŸ™πŸ™) secara otomatis ikut tercekoki dengan kegiatan itu. Dan menarik minatnya untuk belajar memainkan gitar.


Waktu terus berjalan, kedua adikku menikmati masa mudanya dengan penuh warna dan penuh kebebasan. Berbagai cerita datang menjadi suatu kumpulan kisah yang tak semuanya indah. Ada ceria, airmata juga ketololan dan kebodohan yang saat ini sering kita jadikan bahan tertawaan.

Kisah cintanya mereka?

Jangan ditanya, seru dan penuh liku.

Tetapi lucuπŸ˜€

Tetapi itu kita anggap sebagai kewajaran karena usia muda memang penuh gejolak dan keingintahuan bukan?

Asyiknya lagi, kedua orang tuaku selalu menyambut baik siapapun yang datang kerumah untuk berkenalan ataupun dikenalkan. Jadi tidak menjadi sesuatu yang aneh ketika hubungan mereka berakhir tetapi kita masih tetap menjadi teman.

Sampai sekarang masih ada beberapa dari mereka yang masih menjalin silaturahmi denganku.


Hidup selalu penuh perubahan. Tak ada yang tahu apa rencana Tuhan dimasa depan. 

Hingga dua musisi kecil itu kini menjadi orang orang seni yang banyak dikenal.

Karya-karya mereka sering menjadi candu bagi para pendengar dan penggemarnya. 

Karya yang terlahir dari imajinasi seorang pemuda kampung kini menjadi hits-hits yang banyak dikenal masyarakat.

Bahkan menjadi lagu sejuta umatπŸ˜€

Oplosan dan Pokok'e Joget menjadi pembuka pintu mereka dari lokal menuju nasiona.

Tetap berkarya Le.... kedua adikku.

Semoga sukses untuk karya terbarumu.


Soooo....ada apa gaest?

Anda penasaran?

Tunggu kejutan dar


i Duo Bayan


Epe

28/11/2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terompah Kyai Ngabdulah

Randha Bingung #8

Sukarni #5