Gerimis dan Rindu


 Gerimis dan Rindu


Di halte itu,

Dulu kau menungguku 

Dengan senyuman yang selalu tersungging di bibirmu.


Di halte itu,

Dulu ada tatap matamu

Yang seolah ingin memelukku lalu mengusap peluh yang membasahi tubuhku 


Di halte itu,

Dulu ada cerita dan jejak kaki kita 

Saat sama-sama tertawa 

Dan memastikan semua baik-baik saja 


Dan halte itu,

Kini menjadi prasasti rindu 

Yang utuh menjulang dalam dadaku

Yang kubasuh dengan air mataku


Meski gerimis menjadi hujan 

Semua kenangan masih utuh tersimpan 

Yaaa,... inilah suara kerinduan


Geschreven door Sita Aulliya 

Amstelveen 

27-07-2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abot

Sukarni #5

Gayuk-Gayuk Tuna